Gorontalo, 18 Juni 2025 — Zakat selama ini sering dianggap sebagai urusan orang tua atau mereka yang sudah mapan. Tapi menurut Aldin Lihawa, pandangan itu perlu diubah. Dalam bincang santai seusai kegiatan sosial bersama BAZNAS, Aldin menegaskan bahwa generasi muda, khususnya Gen Z, juga punya peran penting dalam gerakan zakat.
“Zakat itu bukan soal umur, tapi soal kesadaran. Sekarang banyak anak muda yang sudah punya penghasilan sendiri. Nah, dari situ bisa banget mulai sisihkan untuk zakat,” ujar Aldin.
Ia menambahkan, membiasakan diri memberi sejak muda bisa membentuk karakter sosial yang kuat dan berkelanjutan. Apalagi sekarang, bayar zakat sudah bisa dilakukan secara online—lebih cepat, praktis, dan transparan.
“Kalo nunggu tua dulu baru zakat, kebiasaan baik itu malah nggak terbentuk sejak awal. Justru Gen Z ini potensial banget karena udah akrab sama teknologi,” tambahnya.
Lebih dari sekadar kewajiban, Aldin memandang zakat sebagai bentuk tanggung jawab dan gaya hidup peduli yang bisa dibanggakan.
“Zakat itu bukan beban. Ini cara kita bantu sesama. Gaya hidup peduli tuh keren kok,” tutupnya sambil tersenyum.
Aldin berharap, semakin banyak anak muda yang sadar bahwa kebaikan bisa dimulai dari langkah kecil. Termasuk dengan menyisihkan sebagian rezeki untuk yang membutuhkan.
